Jumlah Inseminasi, Akseptor, Konsepsi, Jumlah Kelahiran dan Kematian Pada Ternak Sapi Kegiatan Inseminasi Buatan Dirinci Per Kecamatan
Tujuan Pengumpulan Data:
Untuk mengetahui Jumlah Inseminasi, Akseptor, Konsepsi, Jumlah Kelahiran dan Kematian Pada Ternak Sapi Kegiatan Inseminasi Buatan Dirinci Per Kecamatan
Indikator:
Jumlah Inseminasi, Akseptor, Konsepsi, Jumlah Kelahiran dan Kematian Pada Ternak Sapi Kegiatan Inseminasi Buatan Dirinci Per Kecamatan
Variabel:
Inseminasi, Akseptor, Konsepsi, Kelahiran, Kematian Pada Ternak Sapi
No | Konsep | Definisi | Klasifikasi | Ukuran | Satuan | Dasar Rujukan |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Inseminasi | Inseminasi buatan pada kasus pasangan heteroseksual di mana sang wanita merasa sulit untuk hamil, sebelum inseminasi buatan dilakukan sebagai solusi untuk membuatnya hamil, dokter mensyaratkan pemeriksaan sang wanita maupun pria yang terlibat untuk menghilangkan semua hambatan fisik yang mungkin menghalangi mereka untuk memperoleh kehamilan. | Klasifikasi berdasarkan analisis atau sesuai kebutuhan | Jumlah | Dosis | UU 18 tahun 2009 |
2 | Akseptor | adalah ternak sapi/kerbau betina produktif yang dimanfaatkan untuk inseminasi. | 1. Ternak Sapi 2. Ternak Kambing | Jumlah | Ekor | UU Nomor 18 Tahun 2009 |
3 | Konsepsi (kebuntingan) | adalah periode dimana sapi mengandung janin yang sedang berkembang. | Klasifikasi berdasarkan analisis atau sesuai kebutuhan | Jumlah | Ekor | UU Nomor 18 Tahun 2009 |
4 | Kelahiran | adalah proses keluarnya anak dari rahim (uterus) induknya setelah melewati masa bunting yang normal sekitar 275 sampai 285 hari | 1. Normal 2. Prematur | Jumlah | Ekor | UU Nomor 18 Tahun 2009 |
5 | Kematian | adalah penghentian permanen dan ireversibel (tidak dapat dibalikkan) dari semua fungsi biologis yang menopang organisme hidup. | Klasifikasi berdasarkan analisis atau sesuai kebutuhan | Jumlah | Ekor | UU Nomor 18 Tahun 2009 |